Skip to main content

Proses Penanganan Pekerjaan dalam Penyusunan Master Plan Kota Hijau

www.arissaifulloh.com - Proses Penanganan Pekerjaan dalam Penyusunan Master Plan Kota Hijau, Disebut master plan karena isinya memang tentang perencanaan yang menyeluruh dan terpadu (integratif). dalam situs wikipedia pun Master Plan di sebut sebagai Comprehensive Plan.
 yaitu sebuah rencana yang sangat detail menyangkut tentang sebuah pemanfaatan lahan kosong yang cukup luas yang jumlahnya bisa ribuan meter persegi.
Proses Penanganan Pekerjaan dalam Penyusunan Master Plan Kota Hijau
Proses Penanganan Pekerjaan dalam Penyusunan Master Plan Kota Hijau
Berbicara tentang sebuah master plan untuk pengembangan suatu wilayah baik kota atau pun pedesaan sebuah master plan biasanya sering direncanakan untuk sebuah tempat tinggal warga sipil, rel kereta api, jalan raya, instalasi PAM (instalasi air), jalur pipa gas, atau runag terbuka hijau dan fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan oleh orang banyak. Adapun dalam pembahasan master plan ini dari berbagai sumber yang bisa menjadi referensi untuk kalian dalam Penyusunan Master Plan Kota Hijau.
dalam setiap perencanaan pasti lah dibutuhkan strategi dalam pekerjaan, serta dibutuhkan aksi untuk pembuatan konsepnya. untuk itu kalian bisa membaca apakah langkah - langkah yang perlu dilakukan.

STRATEGI PENANGANAN PEKERJAAN
Pada penanganan pekerjaan “Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten”, penekanan lebih kepada upaya pencapaian sasaran yang diinginkan, tidak semata-mata untuk mencapai produk fisik semata. Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan ini sangat menekankan pada tahap proses yang akan menunjang tercapainya sasaran yang diinginkan. Pendekatan penanganan pekerjaan sangat berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan konsep pekerjaan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan sebelum merancang langkah-langkah konkrit dalam penanganan pekerjaan ini, maka terlebih dahulu perlu diidentifikasikan pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan. Secara garis besar ada tiga pihak yang terlibat dalam pekerjaan “ Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten “ yaitu sebagai berikut :

  • Pihak Pemerintah, yang diwakili oleh pejabat-pejabat pemerintah yang terkait memberikan arahan pada pekerjaan ini dan menyediakan data baik sekunder maupun primer yang diperlukan.
  • Pihak Masyarakat, menyediakan dan mengoreksi data tentang pemanfaatan ruang di wilayah yang akan direncanakan berdasarkan rencana yang ada (RTRW Kabupaten Kabupaten) maupun aspirasi mereka untuk masukan bagi perencanaan Master Plan Kota Hijau Kabupaten.
  • Pihak Konsultan, yang berperan aktif untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan sebagai bahan analisis dalam penyelesaian pekerjaannya.


KONSEP PENANGANAN PEKERJAAN
 Konsep perencanaan “top-down” dan “bottom-up” merupakan pendekatan perencanaan yang umum digunakan dalam pembangunan. Seperti kita ketahui bersama pada sistem perencanaan pembangunan di Indonesia yang telah lalu, banyak menerapkan konsep perencanaan “top-down” yang mendapat banyak kritikan karena membawa dampak buruk bagi perkembangan di daerah diantaranya adalah besarnya ketergantungan daerah terhadap pusat. Untuk mengimbangi keadaan yang sudah ada, maka diterapkan konsep “bottom-up” yang pada pelaksanaannya tidak dapat diterapkan secara murni.

Sehingga pendekatan konsep pelaksanaan yang menjembatani kedua konsep tersebut perlu diterapkan. Makna konsep perencanaan “bottom-up” adalah konsep perencanaan dengan aspirasi yang muncul dari bawah. Dalam konteks penanganan pekerjaan Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten, konsep rencana “bottom-up” adalah dilakukannya konfirmasi baik pada survai ke lokasi studi untuk mendapatkan masukan dari pihak pemerintah daerah, masyarakat dan pengusaha (swasta/seluruh stakeholder) sebagai pengguna produk ini nantinya, maupun pada kesempatan seminar. Sedangkan konsep perencanaan “top-down” adalah adanya ide dasar  dalam pekerjaan ini, yang diperoleh dari peran pemerintah, yaitu : regulasi, kebijakan, norma, standar, dan pedoman.

Didalam penerapan kedua konsep diatas (konsep bottom up dan top down )  masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, oleh karena itu dalam pelaksanaan pekerjaan “Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten” adalah memadukan antara konsep perencanaan “ bottom-up ” dan “ top-down ”.
Dalam kegiatan survai, wawancara dan diskusi/dialog, maka upaya pendekatan kedua konsep diimplementasikan dengan cara melalui proses :

  • Sinkronisasi visi, misi dan pemilihan tujuan – tujuan umum jangka panjang
  • Penentuan kebijakan dan program-program strategis
  • Menetapkan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa kebijakan dapat terlaksana.

Dalam kegiatan tersebut di atas, pihak konsultan berperan sebagai fasilitator dalam menjembatani antara kedua kepentingan yang terkait dengan kedua konsep tersebut.

Demikianlah postingan kali ini tentang Proses Penanganan Pekerjaan dalam Penyusunan Master Plan Kota Hijau, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kalian yang sedang ingin membuat master plan kota hijau.
Terima kasih atas kunjungannya di arissaifulloh.com jangan lupa untuk share artikel ini yaa,
Baca Juga:

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Bobot Pekerjaan

www.arissaifulloh.com  -  Cara Menghitung Bobot Pekerjaan, mungkin dari sebagian orang menghitung setiap bobot pekerjaan belumlah diketahui karena masih banyak yang harus di pelajari selain rumus ini, rumus bobot pekerjaan ini biasanya di pakai dalam dunia teknik sipil, karena setiap pekerjaan yang memiliki laporan progressnya harus di hitung dengan rumus seperti ini, entah itu membangun sebuah rumah, gedung bertingkat, membuat rancangan konstruksi, membangun sebuah menara dan semua yang ada kaitannya dengan teknik sipi. adapun   Rumus untuk menghitung masing - masing bobot pekerjaan adalah: Bobot pekerjaan= (harga pekerjaan/Harga total pekerjaan) X 100%. Contoh: Bobot pekerjaan persiapan =( Rp. 686.751.780 / Rp. 31.900.000.000) X 100% = 2,2% Rumus diatas bisa anda tuangkan kedalam microsoft excel agar lebih cepat dan mudah dalam menghitung keseluruhan bobot pekerjaan tersebut. Terima kasih, semoga bermanfaat.. Baca Juga: Cara Membuat Kurva S Proyek Bangunan Dengan

Cara Membuat Time Schedule Proyek Bangunan Dengan Excel

www.arissaifulloh.com  -  Cara Membuat Time Schedule Proyek Bangunan Dengan Excel , Salah satu penyebab mundurnya pelaksanan pekerjaan adalah akibat dari tidak dibuatnya dokumen Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang dalam ilmu Managemen Proyek kita kenal dengan istilah nama Time Scedule atau Jadwa Pelaksanaan atau Rencana Kerja. Tanpa Time Scedule, pekerjaan tidak dapat dikontrol dan dikendalikan, sehingga akibatnya pekerjaan menjadi molor tanpa arah. Untuk itu Time Scedule sangat mutlak dibuat dalam menyusun dokumen RAB Desain. Pada prinsipnya Time Schedule tidak terlalu rumit, berisi item-item pekerjaan yang telah kita rencanakan dalam perhitungan volume dan dilengkapi dengan rencana bulan penyelesaian yang dijabarkan dalam minggu serta adanya  bobot pekerjaan  untuk mengetahui progress kemajuan agar bisa dibuat menjadi kurva S. Waktu yang digunakan dalam Time Scedule biasanya sangat pendek sekali yaitu kurang lebih 3 bulan. Kami saji akan Time Scedule yang relatif sederhana dibanding

Jenis Spesifikasi dan Tabel Berat Baja H-Beam

Besi Habeam merupakan bagian yang sangat penting dalam dunia konstruksi, terutama untuk membangun sarana infastruktrur seperti jembatan, kontruksi bangunan dan gedung, dan juga bisa digunakan untuk rangka bangunan tahan gempa. Tentunya setiap jenis besi H-beam ada jenisnya, berikut table jenis dan spesifikasi besi H-beam. Sekian, Semoga bermanfaat.