Skip to main content

Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pekerjaan Plesteran

www.arissaifulloh.com - Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pekerjaan Plesteran, pada artikel sebelumnya saya telah memposting bagaimana caranya untuk menghitung kebutuhan pasir dan semen untuk pekerjaan pasangan dinding batu bata, nah adapun kali ini artikel yang akan saya tulis masih berkaitan dengan pekerjaan dinding yaitu cara menghitung kebutuhan pasir dan semen untuk pekerjaan plesteran. untuk pekerjaan plesteran ini biasanya dilakukan atau dikerjakan setelah pemasangan dinding bata mengering, agar pasangan bata mengeras dan menempel terlebih dahulu.
cara menghitung kebutuhan pasir dan semen pekerjaan plesteran
Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pekerjaan Plesteran


Untuk perhitungan kebutuhan material pasir dan semen plesteran tidak jauh berbeda dengan perhitungan kebutuhan material pasangan dinding, karna ketebalan plesteran setiap dinding itu berbeda - beda maka anda hanya mengubah volume semen dan volume pasir yang akan dijadikan adukan plesteran.
Kebanyakan dilapangan untuk pekerjaan plesteran adukan yang terlalu banyak semen atau terlalu banyak pasir akan menjadikan plesteran mudah retak sehingga plesteran dinding tidak dapat bertahan lebih lama, jika diperhitungkan dengan baik akan menyebabkan kesalahan yang tidak diinginkan. untuk mengatasi hal seperti itu maka disini saya akan memberikan cara perhitungan kebutuhan semen dan pasir untuk pekerjaan plesteran

1. Plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 15 mm
Dalam dunia dunia bangunan rata - rata ketebalan plesteran yang banyak diaplikasikan pada rumah tinggal yaitu 15 mm atau setra dengan 1,5 cm. dalam peraturan SNI 2008 , Untuk mengerjakan plesteran dinding seluas 1 m2 membutuhkan semen (PC) 4,42 kg dan pasir (PP) 0,027 m3. apabila anda mempunyai dinding dengan panjang 8 m dan tinggi 3 m, maka dapat dihitung sebagai berikut.
Luas dinding  = 8 x 3 = 24 m2
Volume semen = 4,42 x 24 = 106.08 kg = 106.08/50kg/zak = 2.1216 zak semen
Volume pasir   = 0,027 x 24 = 0,648 m3
Perlu kalian ingat perhitungan diatas hanya untuk 1 sisi saja maka perlu dikalikan lagi menjadi 2:
kebutuhan semen = 2.1216 x 2 = 4,24 sak semen
Kebutuhan pasir = 0,648 x 2 = 1,29 m3

2. Plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
Dalam dunia dunia bangunan rata - rata ketebalan plesteran yang banyak diaplikasikan pada rumah tinggal yaitu 15 mm atau setra dengan 1,5 cm. dalam peraturan SNI 2008 , Untuk mengerjakan plesteran dinding seluas 1 m2 membutuhkan semen (PC) 5,18 kg dan pasir (PP) 0,026 m3. apabila anda mempunyai dinding dengan panjang 8 m dan tinggi 3 m, maka dapat dihitung sebagai berikut.
Luas dinding  = 8 x 3 = 24 m2
Volume semen = 5,18 x 24 = 124.32 kg = 124,32/50 = 2,4864 zak semen
Volume pasir   = 0,026 x 24 = 0,624 m3
Perlu kalian ingat perhitungan diatas hanya untuk 1 sisi saja maka perlu dikalikan lagi menjadi 2:
kebutuhan semen = 2,4864 x 2 = 4,97 zak semen dibulatkan 5 zak semen
Kebutuhan pasir = 0,624 x 2 = 1,24 m3

3. Plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 15 mm
Dalam dunia dunia bangunan rata - rata ketebalan plesteran yang banyak diaplikasikan pada rumah tinggal yaitu 15 mm atau setra dengan 1,5 cm. dalam peraturan SNI 2008 , Untuk mengerjakan plesteran dinding seluas 1 m2 membutuhkan semen (PC) 6,24 kg dan pasir (PP) 0,024 m3. apabila anda mempunyai dinding dengan panjang 8 m dan tinggi 3 m, maka dapat dihitung sebagai berikut.
Luas dinding  = 8 x 3 = 24 m2
Volume semen = 6,24 x 24 = 149,7 kg = 149,7/50 = 2,9952 zak semen
Volume pasir   = 0,024 x 24 = 0,57 m3
Perlu kalian ingat perhitungan diatas hanya untuk 1 sisi saja maka perlu dikalikan lagi menjadi 2:
kebutuhan semen = 2,9952 x 2 = 5,99 dibulatkan menjadi 6 zak.
Kebutuhan pasir = 0,576 x 2 = 1,15 m3

Dari ketiga perhitungan diatas bisa kalian pilih salah satu, yang membedakan dari campuran kebutuhan semen dan pasir untuk pekerjaan plesteran ialah jumlah campuran pasirnya karna semakin sedikit jumlah pasir, maka semakin kuat dan rekatan pada dinding yang diplester.

Demikianlah postingan saya kali ini yang berjudul Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pekerjaan Plesteran, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk para tukang dan teknik sipil lainnya.
Terima kasih atas kunjungan di arissaifulloh.com jangan lupa untuk share artikel ini ya. :)
Baca Juga:
Inilah Daftar Penyebab Kesalahan Perhitungan RAB
Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pasangan Dinding

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Bobot Pekerjaan

www.arissaifulloh.com  -  Cara Menghitung Bobot Pekerjaan, mungkin dari sebagian orang menghitung setiap bobot pekerjaan belumlah diketahui karena masih banyak yang harus di pelajari selain rumus ini, rumus bobot pekerjaan ini biasanya di pakai dalam dunia teknik sipil, karena setiap pekerjaan yang memiliki laporan progressnya harus di hitung dengan rumus seperti ini, entah itu membangun sebuah rumah, gedung bertingkat, membuat rancangan konstruksi, membangun sebuah menara dan semua yang ada kaitannya dengan teknik sipi. adapun   Rumus untuk menghitung masing - masing bobot pekerjaan adalah: Bobot pekerjaan= (harga pekerjaan/Harga total pekerjaan) X 100%. Contoh: Bobot pekerjaan persiapan =( Rp. 686.751.780 / Rp. 31.900.000.000) X 100% = 2,2% Rumus diatas bisa anda tuangkan kedalam microsoft excel agar lebih cepat dan mudah dalam menghitung keseluruhan bobot pekerjaan tersebut. Terima kasih, semoga bermanfaat.. Baca Juga: Cara Membuat Kurva S Proyek Bangunan Dengan

Cara Membuat Time Schedule Proyek Bangunan Dengan Excel

www.arissaifulloh.com  -  Cara Membuat Time Schedule Proyek Bangunan Dengan Excel , Salah satu penyebab mundurnya pelaksanan pekerjaan adalah akibat dari tidak dibuatnya dokumen Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang dalam ilmu Managemen Proyek kita kenal dengan istilah nama Time Scedule atau Jadwa Pelaksanaan atau Rencana Kerja. Tanpa Time Scedule, pekerjaan tidak dapat dikontrol dan dikendalikan, sehingga akibatnya pekerjaan menjadi molor tanpa arah. Untuk itu Time Scedule sangat mutlak dibuat dalam menyusun dokumen RAB Desain. Pada prinsipnya Time Schedule tidak terlalu rumit, berisi item-item pekerjaan yang telah kita rencanakan dalam perhitungan volume dan dilengkapi dengan rencana bulan penyelesaian yang dijabarkan dalam minggu serta adanya  bobot pekerjaan  untuk mengetahui progress kemajuan agar bisa dibuat menjadi kurva S. Waktu yang digunakan dalam Time Scedule biasanya sangat pendek sekali yaitu kurang lebih 3 bulan. Kami saji akan Time Scedule yang relatif sederhana dibanding

Jenis Spesifikasi dan Tabel Berat Baja H-Beam

Besi Habeam merupakan bagian yang sangat penting dalam dunia konstruksi, terutama untuk membangun sarana infastruktrur seperti jembatan, kontruksi bangunan dan gedung, dan juga bisa digunakan untuk rangka bangunan tahan gempa. Tentunya setiap jenis besi H-beam ada jenisnya, berikut table jenis dan spesifikasi besi H-beam. Sekian, Semoga bermanfaat.