Skip to main content

Cara Menghitung Volume Plesteran Dinding



Pekerjaan plesteran dinding merupakan satu paket dengan pasangan bata, dan acian. Jadi apabila pemasangan bata lurus tegak dan datar sehingga tidak terjadi pemborosan pada pengaturan ketebalan plesteran dinding, dikarenakan ketebalan yang sesuai.
  1. Pada saat akan memulai pekerjaan plesteran, sebaiknya memberikan jeda pada saat pemasangan bata selesai. Ini di karenakan agar tidak terjadi pemanasan pada dinding sehingga dinding tidak mudah retak.
  2. Untuk mengatur ketebalan pada plesteran alangkah baiknya gunakan kepalan adukan semen, kemudian diratakan secara keseluruhan.
  3. Untuk bagian dinding yang akan dipasang keramik tidak perlu di plester.
  4. Pada saat proses plesteran selesai berikan waktu jeda untuk proses pengacian agar hasilnya bagus.

 Contoh perhitungan volume plesteran dinding:
Misalnya sebuah dinding berukuran dengan tinggi 3 M, panjang 10 M dan, ketebalan plesteran 2 cm. Maka berapakah volume  material yang dibutuhkan?

Langkah – langkahnya adalah:
  1.  Pertama hitung terlebih dahulu luas dinding batu bata 3 m x 10 m = 30 m2.
  2. Dari jumlah luas dinding kemudian dapat dikalikan 2 dengan luas dinding yang akan diplester. 2 sisi x 30 m2 = 60 m2.
  3. Selanjutnya kamu tinggal mengalikan ketebalan plesteran dari jumlah luas dinding yang akan diplester 60 m2 x 0.02 m = 1,2 m3.
  4. Jadi volume plesterannya adalah 1,2 m3.

Sekian perhitungan volume plesteran dinding, semoga artikel ini membantu :)


Comments

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Bobot Pekerjaan

www.arissaifulloh.com  -  Cara Menghitung Bobot Pekerjaan, mungkin dari sebagian orang menghitung setiap bobot pekerjaan belumlah diketahui karena masih banyak yang harus di pelajari selain rumus ini, rumus bobot pekerjaan ini biasanya di pakai dalam dunia teknik sipil, karena setiap pekerjaan yang memiliki laporan progressnya harus di hitung dengan rumus seperti ini, entah itu membangun sebuah rumah, gedung bertingkat, membuat rancangan konstruksi, membangun sebuah menara dan semua yang ada kaitannya dengan teknik sipi. adapun   Rumus untuk menghitung masing - masing bobot pekerjaan adalah: Bobot pekerjaan= (harga pekerjaan/Harga total pekerjaan) X 100%. Contoh: Bobot pekerjaan persiapan =( Rp. 686.751.780 / Rp. 31.900.000.000) X 100% = 2,2% Rumus diatas bisa anda tuangkan kedalam microsoft excel agar lebih cepat dan mudah dalam menghitung keseluruhan bobot pekerjaan tersebut. Terima kasih, semoga bermanfaat.. Baca Juga: Cara Membuat Kurva S Proyek Bangunan Dengan

Cara Membuat Time Schedule Proyek Bangunan Dengan Excel

www.arissaifulloh.com  -  Cara Membuat Time Schedule Proyek Bangunan Dengan Excel , Salah satu penyebab mundurnya pelaksanan pekerjaan adalah akibat dari tidak dibuatnya dokumen Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang dalam ilmu Managemen Proyek kita kenal dengan istilah nama Time Scedule atau Jadwa Pelaksanaan atau Rencana Kerja. Tanpa Time Scedule, pekerjaan tidak dapat dikontrol dan dikendalikan, sehingga akibatnya pekerjaan menjadi molor tanpa arah. Untuk itu Time Scedule sangat mutlak dibuat dalam menyusun dokumen RAB Desain. Pada prinsipnya Time Schedule tidak terlalu rumit, berisi item-item pekerjaan yang telah kita rencanakan dalam perhitungan volume dan dilengkapi dengan rencana bulan penyelesaian yang dijabarkan dalam minggu serta adanya  bobot pekerjaan  untuk mengetahui progress kemajuan agar bisa dibuat menjadi kurva S. Waktu yang digunakan dalam Time Scedule biasanya sangat pendek sekali yaitu kurang lebih 3 bulan. Kami saji akan Time Scedule yang relatif sederhana dibanding

Jenis Spesifikasi dan Tabel Berat Baja H-Beam

Besi Habeam merupakan bagian yang sangat penting dalam dunia konstruksi, terutama untuk membangun sarana infastruktrur seperti jembatan, kontruksi bangunan dan gedung, dan juga bisa digunakan untuk rangka bangunan tahan gempa. Tentunya setiap jenis besi H-beam ada jenisnya, berikut table jenis dan spesifikasi besi H-beam. Sekian, Semoga bermanfaat.