Skip to main content

Surat Perjanjian Sewa Menyewa Rumah


SURAT PERJANJIAN
SEWA MENYEWA RUMAH

Pada hari ini, Selasa, tanggal delapan belas bukan september tahun dua ribu tujuh, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1.    [NAMA], [PEKERJAAN], bertempat tinggal di Jl. [...................................................], dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut sebagai Pihak Pertama.
2.     
3.    [NAMA], [PEKERJAAN], bertempat tinggal di [...........................................................], dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut juga sebagai Pihak Kedua.

Kedua belas pihak dengan ini menerangkan bahwa Pihak Pertama menyewakan kepada Pihak Kedua berupa Rumah yang berdiri diatas Sertifikat Hak Milik No [............] yang terletak di [............................................................]  dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
ü  Sambungan listrik sebesar [............] watt dari PLN dengan nomor kontrak [..............]
ü  Sambungan air bersih dari PDAM Kota [..............] dengan nomor kontrak [..............]
ü  Sambungan telepon tetap nirkabel dari PT [..............] dengan nomor [..............]
ü  Jetpam
ü  Kolam Ikan

Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian ini dengan syarat-syarat sebagai berikut:


Pasal 1

1.    Perjanjian sewa menyewa ini berlaku [............] hari setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir dengan sendirinya pada [............................].

2.    Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak.

3.    Pihak kedua dalam jangka waktu [......] bulan sebelum masa berakhirnya perjanjian harus menyatakan kehendaknya secara tertulis untuk perpanjangan perjanjian ini.


Pasal 2

1.    Uang sewa rumah adalah sebesar Rp. [..............] per tahun yang telah dibayar secara tunai oleh Pihak Kedua pada saat ditanda-tanganinya perjanjian ini.

2.    Akta perjanjian ini juga berlaku sebagai kwitansi yang sah.


Pasal 3

1.    Pihak Pertama menyerahkan rumah kepada Pihak Kedua dalam keadaan kosong dari penghuni dan barang-barang milik Pihak Pertama.

2.    Pada saat berakhirnya perjanjian ini, Pihak Kedua harus menyerahkan kembali rumah dalam keadaan kosong dan terpelihara kepada Pihak Pertama dan Pihak Pertama tidak berkewajiban untuk menyediakan sarana penampungan guna menampung keperluan dan barang-barang dari Pihak Kedua.

3.    Apabila pada saat berakhirnya perjanjian ini, Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan Pihak Kedua tidak menyatakan kehendaknya untuk memperpanjang perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3), maka untuk setiap keterlambatan Pihak Kedua akan dikenakan denda sebesar Rp. [..............]per hari, dan denda tersebut dapat ditagih seketika dan sekaligus lunas.

4.    Apabila keterlambatan tersebut berlangsung hingga [..............] hari sejak berakhirnya perjanjian, maka Pihak Kedua memberi kuasa kepada Pihak Pertama untuk mengosongkan rumah dari semua penghuni dan barang-barang atas biaya Pihak Kedua dan bilamana perlu dengan bantuan pihak kepolisian setempat.


Pasal 4
1.    Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengubah fungsi serta peruntukkan sebagai rumah tinggal.

2.    Pihak Kedua atas tanggungan sendiri dapat melakukan perubahan pada rumah yang tidak akan mengubah konstruksi dan NJOP dan tambahan tersebut harus merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan menjadi milik Pihak Pertama

3.    Perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus dengan ijin tertulis dari Pihak Pertama.


Pasal 5

1.    Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua bahwa selama masa perjanjian ini berlaku, Pihak Kedua tidak akan mendapatkan tuntutan dan/atau gugatan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atas tanah dan rumah tersebut

2.    Apabila terjadi perubahan kepemilikan terhadap rumah tersebut, Pihak Kedua tetap dapat menikmati hak sewa sampai berakhirnya perjanjian ini



Pasal 6

1.    Selama masa sewa berlangsung, Pihak Kedua wajib memberikan uang jaminan sebesar Rp. [..................]secara tunai kepada Pihak Pertama

2.    Uang Jaminan tersebut akan dikembalikan kepada Pihak Kedua secara tunai oleh Pihak Pertama, setelah Pihak Pertama memastikan tidak ada kewajiban pembayaran yang tertunggak dari Pihak Kedua termasuk namun tidak terbatas pada tagihan telepon, listrik, air, PBB, dan iuran warga.


Pasal 7

Selama perjanjian ini berlangsung, Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk memindahkan hak sewanya sebagian ataupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Pertama


Pasal 8

Segala kerusakan kecil maupun besar dari rumah tersebut menjadi tanggungan sepenuhnya dari Pihak Kedua kecuali terhadap kerusakan yang ditimbulkan bukan oleh Pihak Kedua (force majuer) akan ditanggung secara bersama oleh kedua belah pihak


Pasal 9

Segala pungutan dan/atau iuran termasuk namun tidak terbatas pada iuran warga, PBB, tagihan listrik, telepon, dan air menjadi tanggungan Pihak Kedua selama masa perjanjian berlangsung


Pasal 10

Segala ketentuan yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur selanjutnya dalam adendum yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian ini dan akan diputuskan secara bersama


Pasal 11

1.    Apabila terjadi sengketa atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah

2.    Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka kedua belah pihak sepakat untuk memilih domisili hukum dan tetap di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri ………..


Demikian perjanjian in disetujui dan dibuat serta ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak serta dibuat dalam rangkap dua bermateri cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama


               Pihak Pertama                                                         Pihak Kedua



               [.........................]                                                        [.........................]



Saksi:
1.    [.........................]

2.    [.........................]



Comments

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Bobot Pekerjaan

www.arissaifulloh.com  -  Cara Menghitung Bobot Pekerjaan, mungkin dari sebagian orang menghitung setiap bobot pekerjaan belumlah diketahui karena masih banyak yang harus di pelajari selain rumus ini, rumus bobot pekerjaan ini biasanya di pakai dalam dunia teknik sipil, karena setiap pekerjaan yang memiliki laporan progressnya harus di hitung dengan rumus seperti ini, entah itu membangun sebuah rumah, gedung bertingkat, membuat rancangan konstruksi, membangun sebuah menara dan semua yang ada kaitannya dengan teknik sipi. adapun   Rumus untuk menghitung masing - masing bobot pekerjaan adalah: Bobot pekerjaan= (harga pekerjaan/Harga total pekerjaan) X 100%. Contoh: Bobot pekerjaan persiapan =( Rp. 686.751.780 / Rp. 31.900.000.000) X 100% = 2,2% Rumus diatas bisa anda tuangkan kedalam microsoft excel agar lebih cepat dan mudah dalam menghitung keseluruhan bobot pekerjaan tersebut. Terima kasih, semoga bermanfaat.. Baca Juga: Cara Membuat Kurva S Proyek Bangunan Dengan

Cara Membuat Time Schedule Proyek Bangunan Dengan Excel

www.arissaifulloh.com  -  Cara Membuat Time Schedule Proyek Bangunan Dengan Excel , Salah satu penyebab mundurnya pelaksanan pekerjaan adalah akibat dari tidak dibuatnya dokumen Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang dalam ilmu Managemen Proyek kita kenal dengan istilah nama Time Scedule atau Jadwa Pelaksanaan atau Rencana Kerja. Tanpa Time Scedule, pekerjaan tidak dapat dikontrol dan dikendalikan, sehingga akibatnya pekerjaan menjadi molor tanpa arah. Untuk itu Time Scedule sangat mutlak dibuat dalam menyusun dokumen RAB Desain. Pada prinsipnya Time Schedule tidak terlalu rumit, berisi item-item pekerjaan yang telah kita rencanakan dalam perhitungan volume dan dilengkapi dengan rencana bulan penyelesaian yang dijabarkan dalam minggu serta adanya  bobot pekerjaan  untuk mengetahui progress kemajuan agar bisa dibuat menjadi kurva S. Waktu yang digunakan dalam Time Scedule biasanya sangat pendek sekali yaitu kurang lebih 3 bulan. Kami saji akan Time Scedule yang relatif sederhana dibanding

Jenis Spesifikasi dan Tabel Berat Baja H-Beam

Besi Habeam merupakan bagian yang sangat penting dalam dunia konstruksi, terutama untuk membangun sarana infastruktrur seperti jembatan, kontruksi bangunan dan gedung, dan juga bisa digunakan untuk rangka bangunan tahan gempa. Tentunya setiap jenis besi H-beam ada jenisnya, berikut table jenis dan spesifikasi besi H-beam. Sekian, Semoga bermanfaat.